Kamis, 27 Januari 2011

cerpen "GARA-GARA GENK"

“Oh my God, kenapa sih harus ada Genk, dan kenapa gue harus terlibat jadi salah satu anggota Genk disekolah gue!” ngedumel aku.
            “Aduh pusing…pusing...!” Lanjutku di depan gerbang sekolah.
Aku Jenny, Aku sekolah di SMA TARA, sekarang Aku duduk di kelas 3 ips 1. Aku ini salah satu anggota Genk Angles di sekolah ku, yang masuk Genk ini anak tajir, cantik, gaul, dan pasti sophaholic (Doyan Belanja), termasuk aku.
            “Hai Jenny, gimana lo udah pikirin baik-baik belum, nanti pulang sekolah mau ikut Angles shoping atau enggak, tapi kalau lo enggak ikut pasti lo bakal nyesel abis?” ujar Noven di kelas, Noven ini ketua Genk Angles, cantik dan tajir abis.
            “Aduh gue belum tahu nih ikut atau enggak, gue lagi kehabisan duit banget, maaf ya ven, kayaknya gue emang bener-bener enggak bisa ikut, sory banget ya cuy?”
            “Ya udah kalau gitu, lo jangan nyesel ya.” Ujar Noven seraya ngeluyur meninggalkan ku.
Disekolah aku itu ada 2 Genk yang pertama Genk Angles dan yang satu lagi Genk Tujuh, kedua Genk ini sangat bertolak belakang banget, kalau Genk Angles anak-anaknya hanya terdiri dari anak yang cantik,tajir abis.
Sedangkan kalau Genk Tujuh anak-anaknya sederhana,dan yang paling penting mereka tidak pernah memandang seseorang dari kaya ataupun cantik, dan itu yang aku suka dari mereka. Tapi ternyata aku salah masuk Genk, tapi aku lebih suka lagi kalau aku enggak masuk salah satu dari mereka, karena aku sebenarnya lebih suka berbaur dan main sama siapa saja, aku masuk Genk Angles karena terbujuk sama si Noven.
Dan yang aku inginkan adalah kedua genk itu menyatu, lebih enak kan kalau kita saling bantu sesama, dan yang paling penting enggak pandang buu tuh buat main sama siapa aja.
Tapi mau diapakan lagi, toh mereka juga susah untuk dibuat menyatu kayak yang gue mau, itu karena genk gue udah terlanjur cinta kehidupan glamor gitulah.
* * *
Bel pulang sekolah berbunyi, Genk Angles sudah bersiap-siap buat pergi ke Mall naik mobil Noven. Karena aku tidak ikut akhirnya aku pulang bareng Suci, dia salah satu dari Genk Tujuh. Saat diperjalanan tiba-tiba  ada mobil meluncur dengan sengaja lewat digenangan air yang ada dekat kami, baju kami pun basah berwarna coklat, lalu mobil itu berhenti, Noven keluar dari mobil itu dan……
“Aduh sory banget ya gue enggak tahu kalau ada Suci, ya ampun maaf ya, itu tandanya lo mesti beli baju baru, uadh tahu baju lo kusut dekil kayak gitu, heh Jenny lo ngapain bareng sama Suci?”
“Noven kan lo tahu rumah gue sama Suci deketan jadi ya gue bareng dia aja, lagipula kan lo mau ke Mall, tapi ven lo tuh enggak boleh ngomong kasar gitu ke suci, lo parah banget sih!”
“Enggak apa-apa kok Jen,  benar kata Noven baju gue emang sudah harus diganti.” Ujar Suci seraya membersihkan bajunya.
“Oh ya udah deh, gue mau jalan nanti telat lagi deh, du…du….Jenny!”
“Ci jangan diambil hati ya si Noven, oh ya ci ngomong-ngomong nih kan lo pintar Matematika mau enggak ajarin gue, nanti abis gue ganti baju lo gue jemput, terus belajarnya dirumah gue, mau enggak?”
“Oh ya udah, nanti gue ajarin deh.”

* * *
            Hari ini hari sabtu, kelas 3 sudah memulai PM (Pendalaman Materi), PM ini memakai urutan kocok jadi kelas yang satu dengan yang lainnya digabung. Genk Angels rata-rata masuk ke kelas 3 IPS 2 berbarengan dengan Genk Tujuh yang rata-rata berasal dari 3 IPS 4.
            “Ya ampun, guru-guru pada enggak bisa ngebedain apa yang mana orang kaya atau enggak, kenapa haru digabung enggak selevel banget sih!” ujar Noven dengan malas.
            “Heh Noven jangan sembarangan ngomong ya, biar kita bukan kayak kalian, tapi kita masih punya hati, lo orang kaya dan cantik, tapi sayangnya hati lo enggak secantik diri lo!” ujar mawar salah satu anggota Genk Tujuh.
            “Woi, enak aja lo ngomong, kenapa lo semua Genk Tujuh iri sama kita-kita?” berdiri Chika.
            “Sory banget ya, kita enggak akan iri sama kalian, buat apa kita iri sama orang yang enggak punya hati kayak kalian!” sambut Mawar.
            ”Dasar orang enggak tahu di untung, masuk sini palingan Cuma karena beasiswa yang dikasih dari sekolah, yah mungkin lo semua edikit beruntung lah.”
            ”Apaan sih lo, kalau ngomong bener-bener enggak diayak lo ye!”
            “Enggak, kenapa emangnya.”
            “Huuuuhhh…”
Saat itu aku hanya duduk di belakang melihat mereka bertengkar, entah apa yang harus kulakukan aku sudah pusing. Bagusnya Pak Adnan guru matematikaku masuk kelas jadi anak-anak gak ada yang berisik lagi deh.
            Saat pulang PM aku mendatangi Genk Tujuh yang sedang ada di kantin, namun sepertinya mereka tidak menerima kedatanganku.
            “Ada apaan lo kesini, mau ngejek kita lagi?” sambut Mawar.
            “Mawar, Jenny enggak kayak gitu kok, Jenny baik enggak kayak temannya yang lain, dengerin dulu ya?” bela Suci.
            “Gue kesini Cuma mau minta maaf karena teman-teman gue tadi udah bicara kasar sama kalian, mau kan maafin?”
            “Iy, Jenny sama-sama kita semua Sudah maafin kalian tenang aja, tapi lo enggak kayak teman-teman lo kan?” sahut Mawar.
            ”Gue itu suka banget kalau kita itu nyatu bareng yang lain-lain juga, gue itu enggak suka perbedaan, Mudah-mudahan gue enggak kayak teman-teman gue, gue pulang duluan ya, da….da….”
            ”Iya, gue juga ingin bnget kayak gitu jen.”
Sampai ditengah koridor sekolah aku melihat kerumunan Genk Angels yang sedang panik, aku mendekatinya dan aku kaget bukan main melihat Noven tergeletak di lantai di mulutnya mengeluarkan banyak busa dan kejang-kejang, namun enggak ada yang mau mengangkatnya dan aku….
            “Woi kenapa diam aja sih angkat dong!” teriak ku
            “Enggak ah Jen, gw jiji lo aja deh yang angkat, nanti nular kan!” ujar Chika dengan jiji.
Aku panic bukan main, saat itu sekolah sudah sepi hanya tinggal guru-guru yang ada diruang guru, Genk Angels dan Genk Tujuh yang masih ada di kantin.
Aku langsung berlari ke kantin minta pertolongan Genk Tujuh.
            “Mawar,Suci,Zizi, semuanya tolongin gue, tolongin Noven, ayo buruan ikut gue cepetan.” ujarku tergesa-gesa, lalu mereka semua ikut lari dibelakangku.
            “Ya ampun Noven kenapa, ayo buruan angkat, cepetan 1…..2….3!” Mawar mengarahkan, dan semua anak Tujuh dan aku langsung mengangkat dan  membawa Noven dengan mobilku, anak Tujuh pun mengikuti dari belakang menggunakan Mobil Noven yang dibawa Chika.
* * *
Sesampai dirumah sakit, dokter mengatakan kalau Noven Overdosis obat pelangsing dan obat susah tidur. Setelah Noven sadar dia melihat Genk Angels dan Genk Tujuh ada disana menemaninya.
“Ven lo sudah sadar, ven lo tahu enggak kalau yang bawa lo kerumah sakit itu anak-anak Tujuh, mereka baik ya?”
“Ah Jenny biasa aja kali, kan didunia ini kita enggak hidup sendiri jadi mau bagaimanapun pasti kita membutuhkan pertolongan orang lain.” Ujar suci.
“Gue mau ngomong sesuatu, gue terima kasih banget sama anak-anak Tujuh karena Sudah mau ngebantuin gue, maafin gue ya sering banget nyakitin kalian yang sudah baik banget sama kita, dan satu lagi, di hari ini gue menyatakan kalau Genk Angels dibubarkan supaya kita semua bisa berbaur berteman sama siapa saja.” Ucap Noven dengan lemas.
“Gue juga mau nyatain kalau Genk Tujuh dibubarkan hari ini, enggak usah lagi ada genk okey.” Sambut Mawar dengan senyum.
“Mulai hari ini kita semua berteman,iya kan?” ucap Chika meriah.
“YEEEEEEE……..” serentak semua.
            Akhirnya doaku dikabulkan, berteman dengan teman yang setia lebih baik dibanding berteman dengan harta dan kelebihan.

_ TAMAT _

Tidak ada komentar:

Posting Komentar